2.06.2018

Hi!




Akhirnya nge-blog lagi setelah sekian lama terhenti. Kangen berbagi cerita melalui tulisan yang panjang dan banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan. Salah satunya.. Im having my own youtube channel! Awalnya ngga PD untuk bikin channel sendiri, tapi berkat dukungan suami tercinta (yang keras kepala untuk urusan ini) akhirnya aku bikin juga.
Video pertama aku mengenai trip pertama aku ke Tokyo, Jepang. 

Awal Januari ini aku diberi berkat untuk bekerja di Tokyo selama 8 hari. Ini merupakan kerjaan dan trip pertama setelah aku melahirkan anakku yang ke 2 Bhaga. Senang, sedih, deg degan semua campur jadi satu. Antara kepikiran "ASIP nya cukup ngga ya, anak-anak bakal rewel ngga ya? Kalau tiba-tiba sakit suami bisa handle ngga ya?" dsb. Tapi aku mencoba santai, takut kalau akunya stress terasa di anak-anak aku. So its all good.

Untuk preparasi trip musim dingin ini, aku yang cinta sekali sama packing sudah buat daftar isi koper, isi handcarry dan backpack. Jadi di post kali ini aku ingin share beberapa tips berdasarkan pengalaman aku selama disana. Semoga membantu!

Ada 3 apps yang membantu sekali selama disana.
The Weather Channel - Untuk dapat update kira-kira hari ini suhu rata-ratanya berapa, hingga besok turun salju atau tidak. Jadi kita bisa rencanain perlu pakai baju berapa lapis dan pakai sepatu apa.
Google Translate - Karena segala macam informasi di Jepang masih menggunakan huruf kanji, jadi fitur translate menggunakan kameranya membantu sekali. Aku pribadi terbantu sekali ketika di toilet, dan kebingungan musti pencet tombol apa untuk flush. ha..ha..ha.. jadi bawa hp ketika ke kamar mandi, not a bad idea at all.
Google Maps - Karena selama di Tokyo paling enak keliling mengunakan kereta, jadi terbantu sekali untuk sampai ketempat yang dituju harus naik kereta di stasiun mana, turun di pemberhentian apa bahkan jadwal keretanya pun kelihatan. 


3 benda wajib yang bagus untuk disiapkan.
A good Shoe - Aku awalnya menggunakan sepatu boot selutut yang terbuat dari kulit. Nyaman dan gaya sekali untuk dipakai jalan. Tapi baru sehari kena salju, sole nya langsung lepas pas. :(( Sebel banget si. Akhirnya selama 5 hari kedepan aku akhirnya pakai sepatu Timberland yang aku juga bawa, dan ternyata kuat, nyaman dan kokoh sekali. Ketika saljunya berhenti turun dan yang tersisa hanya jalanan yang sangat licin, this boots is the shiznit! 


A powerful WiFi Portable - Ketika budgeting dan planning sebelum berangkat, aku sempat cek beberapa posibilitas untuk tetap bisa terkoneksi dengan internet selama disana. 
Beli paket via provider untuk seminggu -+ Rp.1.500.000,- , tapi hanya bisa dipakai 1 perangkat saja.
Sewa wifi portable di Airport ( Yang bisa kiosnya gampang kamu temukan didekat pintu keluar airport , jadi ketika sampai Jepang kamu bisa langsung sewa dan kembalikan ketika mau pulang) untuk 8 hari -+ 7776 yen sudah termasuk tax atau 955.000,-. 
Sewa Wi2Fly dapat tas, kabel untuk charge, portable wifi, universal adaptor dan kertas manual.

Akhirnya aku sewa WiFi portable dari Jakarta . Aku sewanya di Wi2Fly . Prosedurnya mudah tinggal isi formulir di halaman utama website nya. Kita harus booking dan bayar 5 hari sebelum keberangkatan, dan sehari sebelum keberangkatan WiFi portable nya akan dikirimkan kerumah kita. Wi2Fly sejauh ini yang paling murah diantara sewa WiFi portable lainnya. Aku bayar Rp.528.000,- untuk sewa 8 hari plus Rp.500.000,- untuk deposit. Jadi kalau setelah dikembalikan dan dicek WiFi nya kondisinya masih sebaik ketika kita sewa, depositnya akan dikembalikan sepenuhnya. Good deal!

The perks of bringing your own WiFi portable? Tidak takut terpisah sama rombongan kalau sedang jalan-jalan, tidak perlu rebutan free WiFi di penginapan dan alat ini bisa tersambung untuk 7 perangkat elektronik lain.
Aku biasanya nyalakan WiFi portable nya ketika keluar penginapan fully charged (7.30 pagi), dipakai online untuk 5 gadget hingga pulang dan video call dengan keluarga sebelum tidur (12 malam) baru habis baterainya. Nice!


A good thermals -  Disana aku pakai 2 thermal dari 2 merek yang berbeda. Aku pakai Uniqlo dan Columbia. Kalau Uniqlo bahannya lembut sekali dan untuk layering buat aku masih berasa dingin si. Kalau Columbia bahannya ngga se-stretchy Uniqlo tapi lebih hangat. Just order one size bigger if you order online, or do a fitting to make sure theres enough space for your chest. 

PS: Untuk extra warmth, aku pakai penghangat patch yang banyak dijual di conveniece store sana. Aku coba yang patch untuk di kaki, yang ditempel di baju dan yang bentuknya kantong  pasir mini untuk digenggam. Sejauh ini yang paling ampuh buat aku yang terakhir. Tinggal dibuka, kantongnya di shake lalu taruh di saku jaket. 
image from Google


Semoga beberapa hal yang aku share disini membantu! 
Untuk lihat channel youtube-ku bisa klik disini.



Love,
Agni.